Dibalik
kekejamannya dalam menindas bangsa Indonesia, penjajah Jepang berjasa besar
bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan negeri kita. Mungkin bila tidak
dijajah Jepang, Indonesia memperoleh kemerdekaannya lebih lama lagi. Mungkin
bila tidak dijajah Jepang, Belanda berhasil menjajah negeri kita lagi. Selama
350 tahun dijajah Belanda, kita hampir selalu kalah perang melawan Belanda. Belanda
pasti tidak mengira bahwa hanya dalam waktu kurang dari 3,5 tahun, Jepang
berhasil mendidik pemuda-pemuda kita menjadi pasukan perang yang tangguh walau
senjatanya sangat minim. Saat itu
mungkin Jepang adalah guru militer terbaik, dan pemuda-pemuda Indonesia adalah
murid militer terbaik. Begitu hebatnya si murid sampai-sampai melawan gurunya
sendiri. Dengan bekal ilmu yang didapat dari sang guru, si murid berhasil
mengalahkannya. Dengan bekal ilmu itu pula pemuda-pemuda didikan Jepang
berhasil menang perang melawan Belanda yang ingin menjajah kembali negeri kita.
Dalam perang kemerdekaan, pejuang kita hampir selalu menang perang, dengan
korban di pihak kita sangat minim (bahkan hampir nol) dan korban di pihak musuh
bisa sangat banyak (bahkan pasukan Belanda bisa habis). Kita baru kalah perang
bila disergap musuh – suatu hal yang jarang terjadi. Selain itu, adanya korban
di pihak pejuang biasanya terjadi akibat terlalu berani atau akibat senjata
macet – suatu hal yang sering terjadi. Tentara Sekutu, yang merupakan pemenang
Perang Dunia II, mulanya mengira bahwa pejuang kita hanyalah gerombolan
bersenjata tak terorganisir. Namun mereka akhirnya mengakui bahwa serangan yang
dilancarakan pejuang-pejuang kita adalah teratur dan terarah berdasarkan ilmu
perang yang hebat.
Sumber tulisan : Achmad. 1986. Tegal Berjuang. Markas Cab.
Legiun Veteran RI Kab/Kodya Tegal. 133 hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar