Kamis, 31 Oktober 2013

Maju Tak Gentar



Pada awal Perang Kemerdekaan, nama Serma Pontjo dengan cepat melejit dan sangat dikenal karena keberaniannya menghadapi tentara Belanda. Ia selalu bergerak maju ke arah musuh walaupun semua kawannya – atas perintah komandan – mundur. Keberaniannya ini membuat ia sangat ditakuti Belanda sekaligus membawanya kepada kematian. Pada tanggal 30 Agustus 1947, ia ikut menghadang patroli Belanda. Seperti biasa Serma Pontjo selalu menggunakan taktik maju, tanpa menghiraukan pasukan lain yang menerapkan taktik pukul dan mundur. Sambil menembak ia terus maju hingga tanpa disadari sudah dikepung musuh. Serentetan tembakan senapan mesin menghujani tubuhnya dari kiri dan kanan (Belanda yang ada di depannya tidak berani menembak). Ia kemudian dimakamkan di Desa Rancawiru sebelum akhirnya dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Pura Kusuma Negara, Tegal. Serma Ponto ingin menunjukkan kepada penjajah Belanda bahwa kemerdekaan Indonesia jauh lebih penting daripada nyawanya.



Sumber tulisan : Achmad. 1986. Tegal Berjuang. Markas Cab. Legiun Veteran RI Kab/Kodya Tegal. 133 hal.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar