Sumber tulisan : Achmad. 1986. Tegal Berjuang. Markas Cab. Legiun Veteran RI Kab/Kodya Tegal. 133 hal.
Sabtu, 01 Maret 2014
Mati Satu Lari Semua
Ini
kisah patroli Belanda. Biasalah, mereka pakai kendaraan biar aman.
Tidak ada tentara Belanda yang mau berjalan paling depan saat patroli.
Ya iya lah, yg berjalan paling depan itulah yang mati paling dulu. Entah
kena ranjau atau kena peluru pejuang kita. Tak mengherankan jika
tentara Belanda yang mendapat tugas berjalan paling depan minta naik
motor. Begitu terdengar suara letusan
senapan, ia bisa ngebut dengan motornya agar terhindar dari peluru.
Begitulah, pada September 1947 jam 5 pagi seorang tentara Belanda naik
motor di depan iring-iringan kendaraan Belanda. Ketika melewati jalan
raya Banjaranyar, Tegal, terdengar letusan senjata. Belanda pengendara
motor tsb segera tancap gas untuk menghindari peluru. Usahanya sia-sia
karena penembaknya benar-benar jitu. Si Belanda tergeletak di samping
motornya. Melihat kawannya mati, militer Belanda yang jumlahnya banyak
segera lari begitu saja meninggalkan jenazah kawannya itu.
Sumber tulisan : Achmad. 1986. Tegal Berjuang. Markas Cab. Legiun Veteran RI Kab/Kodya Tegal. 133 hal.
Sumber tulisan : Achmad. 1986. Tegal Berjuang. Markas Cab. Legiun Veteran RI Kab/Kodya Tegal. 133 hal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar